Sejarah MENWA dipenuhi dengan semangat heroisme dan patriotisme
bela negara. Sejarah panjang MENWA dimulai dari 58 tahun yang lalu, tepatnya
tahun 1942 (pada zaman pendudukan Jepang). Cikal bakalnya bernama GAKUKOTAI,
yang bersama-sama PETA, SEINENDAN, FUJINKAI dan HIZBULLAH memulai titik balik
sejarah bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajah. Pada masa perang
kemerdekaan (1945-1952) bernama Tentara Pelajar (TP). Pada tahun 1959 diadakan
Wajib Latih (semacam wajib militer di Amerika Serikat) yang khusus diadakan
untuk mahasiswa. Wajib Latih ini dibubarkan pada tahun 1960. Dan pada tahun
1963 atas inisiatif mahasiswa dan persetujuan pemerintah (diatur oleh
Wanpahankam No. M/A/20/1963) waktu itu dibentuklah salah satu wadah yang
dinamakan Resimen Mahasiswa (MENWA) sampai sekarang ini. Jadi dari lahirnya
dari tahun 1963 sampai sekarang kurang lebih sudah 38 tahun.
Kehidupan MENWA selama 38 tahun ini dipenuhi dengan
berbagai macam gejolak dan perubahan. Tahun 1965, MENWA sendiri berani
mengambil resiko bermain konflik di kampus dengan berafiliasi dengan
basis-basis mahasiswa (baik intern maupun ekstern
kampus) dengan mensterilkan dari gerakan baik dari gerakan kanan dan
kiri. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Menwa sebagai bagian dari
reposisi, reorganisasi, dan refungsi organisasi MENWA terus dilakukan sebagai
bagian dari reaktualisasi untuk memenuhi dan menyikapi fenomena bangsa dan
negara ini, apalagi sekarang dengan berkembangnya tuntutan demokratisasi dan
civil society. Perubahan konstitusi / AD-ART MENWA (yang diatur dalam SKB 3
menteri) dimulai dari tahun 1978 dan terakhir sekarang tahun 2000.
Dalam UU RI No. 21 Th. 1982 tentang ketentuan pokok Hankamneg,
MENWA dimasukkan dalam kategori Rakyat Terlatih yang dalam pasal 10 point a dinyatakan
sebagai kekuatan dasar dari sistem Hankamneg di negeri ini. MENWA sendiri
bukanlah suatu organisasi yang ‘langka’ sebab di negara-negara lain, terutama
negara maju pun ada sejenis dan justru sangat maju dan lebih diperhatikan
pemerintah. Di USA namanya ROTC (Reserve Officer Training Corps), di
Bangladesh diistilahkan BNCC (Bangladesh National Cader Corps), di Malaysia
dikenal dengan nama PELAPES dan lain sebagainya.
Pada tahun 1995 MENWA sudah melakukan refungsiliasi dan
rekonsiliasi dengan mengemban 2 misi, yaitu: Misi Kejuangan
menghasilkan Cendekiawan Merah Putih
(Kader Bangsa) dengan landasan kejuangannya Pancasila (Ideologi), Sumpah Pemuda
(Rasa Kebangsaan), Panca Dharma Satya Menwa (Kode Etik Menwa), Tri Dharma
Perguruan Tinggi (dengan semangat Visi dan Misi Universitas masing-masing),
Jiwa dan semangat 45 (Heroisme Bela Negara – Sejarah Menwa). Misi Hankamneg
menghasilkan Cadangan TNI, yaitu: (a)
Korps Pendidikan Perwira Cadangan; (b) Kekuatan Cadangan Nasional. Dengan
landasan konstitusionalnya adalah: UUD 1945 Pasal 30, UU No. 20 tahun 1982.
Jadi, Menwa merupakan wadah penyalur potensi mahasiswa untuk
kekuatan cadangan nasional dalam pembelaan negara dan sekaligus merupakan wadah
yang tepat untuk melatih diri dalam kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab,
kecakapan, ketangkasan, dan keberanian dengan motto Widya Castrena Dharma Sidha
(Penyempurnan Pengabdian dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Ilmu
Keprajuritan yang berlandaskan keislaman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar